Saturday, December 26, 2009 By: Rustanto

Memaknai Sebuah Amalan



Ada seorang syaikh yg mendatangi tiga orang tukang pemecah batu yang sedang membangun sebauh piramid. Ketiganya sedang melakukan pekerjaan yang sama: memecah batu. Sang syaikh mendatangi tukang pertama dan bertanya:"Apa yang sedang anda kerjakan wahai Bapak?" Tukang pertama menjawab:"Saya sedang memecah batu." Lalu sang syaikh mendatangi tukang kedua dan menanyakan hal yang sama, dan dijawab oleh tukang kedua:"Saya sedang membangun sebuah piramid." Dan sang syaikh mendatangi tukang ketiga dan menanyakan hal yang sama, yang dijawab oleh tukang ketiga:"Aku sedang membangun sebuah peradaban."
Ternyata, ketiga tukang pemecah batu itu memberikan jawaban yang berbeda atas pekerjaan yang sama yang sedang mereka lakukan. Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah tadi?

Bagaimana kita memberi nilai atas pekerjaan yang kita lakukan, trnyata sangat tergantung pada visi dan cara pandang kita. Dan itu akan sangat mempengaruhi kontinyuitas/keistiqomahan
dan 'daya tahan' kita dalam melakukan pekerjaan tersebut. Semakin tinggi nilai yang kita berikan, insya Allah akan semakin optimal kita dalam pekerjaan kita, sekalipun itu adalah pekerjaan 'remeh' atau 'kecil' dimata orang lain.

Semoga kita bisa menjadi orang yang semakin pandai memberi value/nilai atas amal-amal yang kita kerjakan. Dan Allah tidak pernah menilai amal kita dari 'besar' atau 'kecil'nya, tapi sejauh mana kita berusaha memberikan yang terbaik yang kita bisa dalam amal kita (ihsan).

Ditulis : Lutfi Sufiana

0 komentar:

Post a Comment