Sunday, November 27, 2011 0 komentar By: Rustanto

Kesabaran

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Al Quran Surah Al-Fushshilat [41]: 35)

Sabar itu pada benturan pertama

Menjaga kesabaran tidak semudah mengatakannya. Suatu ketika ada seorang sahabiyah yang menangis dan meronta atas kepergian suaminya tercinta. Tak bisa dipungkiri peristiwa tragis ini telah melukai hatinya, sehingga ditengah-tengah tangisannya Rasulullah berkata “Hendaknya engkau bersabarlah”, namun rupanya beratnya penderitaan itu tidak mampu mengindahkan ucapan Rasulullah. Sehingg besoknya fulanah tersebut menghadap Rosulullah dan mengatakan bahwa dirinya Shabar dengan kematian suaminya. Tapi apa kata baginda Rasulullah saw, bahwa kesabaran itu ada pada benturan pertama.

Nah, sebetulnya reaksi partama apa yang kita berikan pada saat musibah atau peristiwa itu sampai kepada kita, itulah refleksi kesabaran. Kalau masalahnya adalah kita baru menyadari dan insyaf beberapa saat setelah benturan peristiwa itu terjadi dan kita mengatakan siap untuk sabar, maka itu belum menjawab tentang arti kesabaran itu sendiri.

Sabar itu tidak Berbatas

Dalam percakapan sehari-hari, kita sering mendengar orang yang berkeluh kesah tentang beratnya hidup dan tentang kesulitan yang dihadapinya apakah karena urusan anak, istri, suami ataupun tantangan dan ujian kehidupan yang dijalani. “Saya sudah berusaha sabar. Tapi sabar khan ada batasnya. Kalau sudah begini saya tidak bisa terima.” Itulah petikan kalimat yang kadang kita dengar ketika kesabaran diuji sampai batas akhirnya. Apakah kesabaran memang ada batasnya? Apabila kita lihat kehidupan Nabi Muhammad SAW dan orang-orang sholeh lainnya, akan didapatkan kesamaan bahwa kesabaran seharusnya tidak berbatas. Segala ujian dan tantangan kehidupan dijalani dengan penuh keberanian, keyakinan, dan kesabaran. Sabar adalah sabar. Jika sabar itu hanya sampai batas tertentu, maka sebenarnya ia bukanlah sabar (Muhammad Noer). Jadi sejauh apa penderitaan dan ujian, sejauh itu pula kesabaran bersamanya.

Sabar itu seperti menggenggam bara api.

Menggenggam barang yang dicintai adalah suatu hal yang sangat mudah dan ringan, akan tetapi menggenggap bara adalah tindakan yang pasti akan sangat menyakitkan, dan tentunya secara normal kita tidak akan bisa bertahan lama. Seperti itu pula perumpamaan akan kesabaran yang kita miliki. Sanggupkah kita menggenggamnya tanpa batas??

Buah kesabaran

”Ketahuilah setiap kesabaran yang kita lakukan pasti akan ada buahnya, setiap kesabaran yang kita jalankan dengan ikhlas, limpahan hikmah akan tercurah kepada kita. Pertolongan Allah itu amat dekat bagi orang-orang yang sabar. Allah akan senantiasa bersama orang-orang yang sabar, sehingga, jangan sekali-kali kita membatasi kesabaran kita, karena berarti kita membatasi Keberadaan Allah bersama kita.