Tuesday, December 29, 2009 0 komentar By: Rustanto

Jumping Stone, One of Indonesian Traditional Perforamances


A traditional jumping stone in Nias island, Indonesia. According to the history, you are not allowed to go to the battlefield if you can't jump over this stone. It is considered as a test to see if someone is mature or not.
Saturday, December 26, 2009 0 komentar By: Rustanto

Sang Ibu



dakwatuna.com –
Malam itu, malam tahun baru 1431 hijriah. Aku diundang untuk mengisi muhasabah di masjid Al-Ittihad Tebet Jakarta Selatan bersama seorang penyair terkemuka Bapak Taufik Ismail. Ini untuk yang kedua kalinya aku bersama Pak Taufik setelah sebelumnya aku bersama beliau diundang untuk acara muhasabah 60 tahun Bakrie di Rasuna Said. Seperti biasanya Pak Taufik membacakan puisinya. Di antara puisi yang beliau bacakan ada satu puisi tentang ibu.

Aku tidak ingat secara harfiah isi puisi tersebut, tetapi aku terkesan dengan kedalaman isinya dalam menggambarkan betapa tak terhingga kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Karenanya banyak para penyair menulis puisi tentang ibu. Di antara juga yang pernah saya baca D. Zawawi Imran. Aku masih ingat sebagian ungkapan yang ditulis Pak Zawawi. Di nataranya: ”Seandainya aku ikut ujian, dan aku ditanya tentang pahlawan, akan ku jawab ibuku.”

Benar, ibu adalah pahlawan. Tidak ada seorang pun yang paling berjasa kepada kemanusiaan melebihi jasa seorang ibu. Karenanya dalam Al-Qur’an Allah swt. tidak segan menceritakan perih dan lelah seorang ibu saat hamil dan menyusui. Dalam surah Luqman:14, Allah berfirman: ”Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

Perhatikan ayat ini, dibuka dengan perintah agar berbuat baik kepada ibu bapaknya, setelah itu Allah menceritakan secara khusus tentang capeknya seorang ibu ketika mengandung anaknya. Sementara capeknya ayah tidak diceritakan. Silahkan cari dalam Al-Qur’an maupun hadits kalau pernah disebut mengenai capeknya seorang ayah. Sungguh hanya sang ibu yang banyak disebut. Bahkan dalam sebuah hadits yang sangat terkenal, Rasulullah saw. ketika ditanya: ”Kepada siapa aku harus berbuat baik? Beliau tidak segan menjawab tiga kali berturut-turut agar itu dilakukan kepada ibu, lalu kepada bapak.”

Namun sayang, banyak anak begitu mudah melupakan jasa besar sang ibu. Kalau pun berbuat baik cenderung perbuatan itu semata basa-basi, datang setahun sekali menemuinya di hari raya. Basa-basi mencium tangannya dan lain sebagainya, sementara pesan-pesannya yang baik tidak dipatuhi. Banyak para ibu yang merindukan anaknya agar mentaati Allah swt. Namun banyak anak yang justeru membalas kebaikan ibunya dengan berbuat maksiat kepada-Nya. Sungguh ini suatu kedurhakaan.

Tidak ada artinya kebaikan seorang anak kepada ibunya secara material, sementara ia selalu berbuat maksiat kepada Allah. Karenanya banyak para ulama mengatakan: ”Pengabdian seorang anak yang paling baik bagi orang tuanya adalah menjadikan dirinya sebagai anak yang saleh.” Inilah rahasia hadits Rasulullah saw. yang berbunyi: ”Waladun shaalihun yad’u lahuu (anak yang shaleh yang selalu mendoakan untuk orang taunya).” Perhatiakan kata shalih dalam teks hadits tersebut. Ini untuk menegaskan bahwa hanya anak yang shalih yang benar-benar akan memberikan kebahagiaan bagi orang tuanya: bahagia secara material maupun secara spiritual. Sementara anak durhaka tidak akan pernah memberikan kebahagiaan hakiki bagi orang tuanya.

Tidak sedikit cerita masa lalu mengenai kebaikan seorang anak kepada ibunya. Di antaranya; disebutkan bahwa salah seorang anak yang shaleh pernah menggendong ibunya dari negeri kelahirannya –kalau tidak salah Yaman- ke kota Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Bayangkan betapa jauh perjalanan menuju kota Mekah. Dan betapa besar tenaga yang harus dikeluarkan untuk kebahagiaan sang ibu. Di manakah kini kita bisa menemukan pribadi seorang anak seperti ini?

Dalam kisah yang lain lagi disebutkan seorang anak yang shalih sedang menemani ibunya makan. Namun anak ini belum mau mengambil makanan sampai ibunya selesai. Ketika ditanya mengapa berbuat demikian? Ia menjawab: aku takut mengambil makanan yang ternyata itu disukai ibuku. Subhanallah sebuah contoh kejujuran cinta kepada sang ibu sangat nampak dalam kisah tersebut.

Di akhir tulisan ini izinkan aku menulis puisi untuk ibuku:

Ibu, bila semua orang berkata langit itu sangat tinggi

Sungguh masih lebih tinggi cintamu kepadaku

Bila semua orang berkata lautan itu sangat dalam

Sungguh masih lebih dalam kasihmu kepadaku

Bila semua orang berkata bukit itu sangat kokoh

Sungguh masih lebih kokoh perhatianmu kepadaku

Tak sanggup kata melukiskan kebaikanmu

Tak sampai nyawa membalas budi baikmu

Kecuali keshalihanku

Dengannya sungai keringat jerih payahmu menjadi amal jariah.

Allahu a’lam bishshowab

source : http://www.dakwatuna.com/2009/sang-ibu/

Memaknai Sebuah Amalan



Ada seorang syaikh yg mendatangi tiga orang tukang pemecah batu yang sedang membangun sebauh piramid. Ketiganya sedang melakukan pekerjaan yang sama: memecah batu. Sang syaikh mendatangi tukang pertama dan bertanya:"Apa yang sedang anda kerjakan wahai Bapak?" Tukang pertama menjawab:"Saya sedang memecah batu." Lalu sang syaikh mendatangi tukang kedua dan menanyakan hal yang sama, dan dijawab oleh tukang kedua:"Saya sedang membangun sebuah piramid." Dan sang syaikh mendatangi tukang ketiga dan menanyakan hal yang sama, yang dijawab oleh tukang ketiga:"Aku sedang membangun sebuah peradaban."
Ternyata, ketiga tukang pemecah batu itu memberikan jawaban yang berbeda atas pekerjaan yang sama yang sedang mereka lakukan. Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah tadi?

Bagaimana kita memberi nilai atas pekerjaan yang kita lakukan, trnyata sangat tergantung pada visi dan cara pandang kita. Dan itu akan sangat mempengaruhi kontinyuitas/keistiqomahan
dan 'daya tahan' kita dalam melakukan pekerjaan tersebut. Semakin tinggi nilai yang kita berikan, insya Allah akan semakin optimal kita dalam pekerjaan kita, sekalipun itu adalah pekerjaan 'remeh' atau 'kecil' dimata orang lain.

Semoga kita bisa menjadi orang yang semakin pandai memberi value/nilai atas amal-amal yang kita kerjakan. Dan Allah tidak pernah menilai amal kita dari 'besar' atau 'kecil'nya, tapi sejauh mana kita berusaha memberikan yang terbaik yang kita bisa dalam amal kita (ihsan).

Ditulis : Lutfi Sufiana

Kebahagiaan yang Sederhana



Tadi pagi, aku mendapat hadiah dari sulungku. Sebuah benda yang amat sangat sederhana-karena terbuat dari barang bekas di depan rumah -hasil tangannya sendiri dengan tulisan diatasnya: SELAMAT HARI IBU, DARI IFA. Plus sebuah gambar dan puisi yang ditulis diatas kertas HVS. Mungkin bagi orang lain barang itu samasekali tak berharga, tapi sanggup memasukkan keharuan yang mendalam di hati ini. Ya Allah, aku tak tahu darimana gadis sembilan tahunku ini memahami tentang hari ibu. Tapi dia telah belajar dan berusaha untuk menghargai dan 'berterima kasih' atas semua yang kukerjakan untuknua. Ternyata..dibalik semua 'pembangkangannya' atas perintah-perintahku, 'perlawanannya' terhadap kata-kataku, 'polah-polahnya' yang sering membuatku mengelus dada...
Aku menangis diam-diam meliat dia menaiki satu anak tangga kedewasaannya. Inilah kebahagiaan sederhana seorang ibu..

Kejadian ini membangkitkan ingatanku kembali kepada sosok wanita terbaik dalam hidupku, IBUKU yang saat ini telah berada ditempat terbaikNYA. Aku jadi paham akan 'kebahagiaan-kebahagiaan sederhananya' yang dulu tak begitu kupahami.
Ketika aku memberi ibu uang dari penghasilanku, beliau selalu berusaha 'mengembalikan' dengan cara membelikanku barang-barang, mengirimi anak-anakku baju, kue dan jajanan sekardus besar dan lain-lain. Ketika kami tidak bisa pulang kampung karena suami ditempatkan di wilayah timur Indonesia, beliau nangis di depan foto anak-anak di malam takbiran karena tahu kamipun ingin pulang sebenarnya. Yang selalu berbinar matanya ketika mendengar kisah-kisah bahagiaku, yang selalu menguatkanku dalam kesedihanku, yang doanya tak pernah putus untukku...
Ya, ternyata kebahagiaan seorang ibu sangatlah sederhana. Dia akan bahagia ketika menemukan kebaikan dalam diri anaknya, bahagia ketika anaknya bahagia.. Benar-benar tak mengharapkan (balasan) apapun, hanya mengharap kebaikan dan kebahagiaan orang-orang yang dicinta.

Sekarang ibuku telah tiada, sebelum setitikpun kebaikan-kebaikannya sempat kubalas. Kadang terlintas penyesalan, yang kucoba basuh dengan istighfar. Kucoba menebusnya dengan sesering mungkin berdo'a untuknya, berharap itu mampu meringankannya disana. "Do'a seorang anak, bisa sesaat menghentikan azab kubur orang tuanya" itu kata seorang ustadz yang coba kupegang. Lalu berusaha mengumpulkan puing-puing 'balas jasa' yang bisa kulakukan, walau tahu tak akan pernah sepadan dengan apa yang telah diperbuatnya.

Dan sekarang aku adalah seorang ibu, walau mungkin masih sangat jauh dari profil seorang ibu ideal bagi anak-anakku, bahkan masih jauh dari sosok ibuku. Namun ingatanku padanya selalu memotivasiku untuk bisa lebih baik dan lebih baik lagi sebagai ibu. Semoga ini merupakan amal jariyah untuk beliau yang akan selalu mengalirkan pahalanya. Amin..

Kasihnya ibu tulus sejati..seperti Rasul taatnya pada Ilahi
Ikhlas, suci, kekal, abadi, kasih yang tak dapat ditukar ganti.
Kasih yang menghantar kita ke surgawi...


Ditulis : Lutfi Sufiana, dalam rangka mother's day, 22 Desember 2009
Tuesday, December 22, 2009 0 komentar By: Rustanto

South Korea - Indonesia Made Agreement for Using Hangeul as Official Character of Cia-cia Tribe



Seoul Made Agreement with one of tribe named Cia-cia to use Korean Character (Hangeul)

Seoul – There is a small tribe in Indonesia that made commitment by signing agreement with The Republic of South Korea Government regarding to the using of Korean Character as the character of its community.

Cia-cia tribes announced such agreement for adopting the uniqueness of Korean alphabet named Hangeul to be an official language .

Cia-cia lives nearby Bau-bau City in South of Sulawesi. The native language of the tribe is in the edge of extinction because of the absence of appropriate alphabet for sending message or communication among them.

On December 22nd, 2009 The Mayor of Seoul City Seoul Oh Se-hoon and Amirul Tamim the mayor of Bau-bau City made agreement for campaigning and spreading of Hangeul Character and cultural exchange programs, refers to the AFP, Tuesday (22/12/2009).

Seoul City Government has made plan to establish central of teachers training in Bau-bau City, as well as supporting education kits such as reading books in Korean language and human resources realated to such matter..

Korean is proud of their own language has 24 alphabet that was invented by Sejong King the Great in 1443.
(ita/nrl) (Souce: http://www.detiknews.com/read/2009/12/22/155029/1264489/10/seoul-teken-kesepakatan-dengan-suku-cia-cia-soal-abjad-korea

Wednesday, December 16, 2009 0 komentar By: Rustanto

Nanta Performance, Pertunjukan Seni Memasak yang Enerjik



Memasak adalah aktivitas biasa dan terasa kurang istimewa, karena keberadaannya yang menjadi bagian dari aktivias rutin kita. Tapi bagaimana jika memasak menjadi salah satu pertunjukan seni? Ini baru luar biasa. Seperti beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 09 Desember 2009. Kami, rombongan dari KDI School sekitar 24 orang berkesematan untuk menyaksikan Nanta Performance di Myongdong Nanta Teatre. Pengalaman yang menarik pikirku waktu itu, dan rupanya demikian harapan temen-temen, bahkan ada salah satu student yang mengatakan bahwa pertunjukan Nanta sangat bagus, sebagaimana kesan yang disampaikan istrinya kepadanya. Yah…aku harap begitu

Dan pertunjukan pun dimulai…
Pertunjukan berdurasi sekitar satu setengah jam tersebut diawali dengan permintaan seorang head chef untuk menyediakan makanan berbagai jenis untuk pernikahan dan kue tart special untuk sang pengantin dalam waktu tidak kurang dari satu jam. Kepanikan bercampur riang berbaur jadi satu, apalagi ketika sang keponakan dari kepala chef diminta secara khusus membantu ketiga chef yang ada. Akan tetapi justru keponakan sang kepala chef dijadikan bulan bulanan oleh ketiganya.

Mulai dari memotong sayur-mayur, meracik bumbu, hingga merebus masakan dilakukan dengan sangat atraktif dan enerjik, bercampur kejenakaan para chef. Mereka melompat, meliuk-liuk, melempar piring, memukul telenan berirama, membuat tutup panic menjadi symbal, memukul ember hingga membentuk alunan musik yang harmonis. Salah satu yang menarik adalah ketika ketiga chef memukul semacam ember besar yang dibalik yang diatasnya ada sedikit air sehingga percikan air yang dipukul bercampur dengan sorotan lampu yang berwarna-warni memberikan sensasi pertunjukan yang luar biasa menariknya.

Tidak lupa mereka meminta bantuan beberapa volunteer dari peserta untuk melengkapi perunjukkan untuk dijadikan sepasang pengantin dan perlombaan membuat kue. Pertunjukan diakhiri dengan tarian-tarian enerjik, dan lompatan serta saling melempar piring dan alat makan lainnya. Cukup menarik untuk ditonton dan berkesan terutama bagi penulis.

Nanta telah go Internasional
Berdiri sejak tahun 1997 tepatnya pada 10 Oktober 1997 Nanta telah menyedot perhatian penonton di Seoul dan Jeju, bahkan sekarang telah merambah di New York dan tercatat telah mengadakan show sebanyak 14000 kali di 231 kota dan 37 negara. Sukses buat Nanta, memang pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh jiwa akan menghasilkan karya yang luar biasa…
Monday, December 7, 2009 1 komentar By: Rustanto

Seoul Tower, Memandang Seoul dari Ketinggian






Seoul Tower merupakan menara komunikasi yang terletak di Seoul, Korea Selatan. Dibangun pada tahun 1969 dan mulai dioperasikan untuk umum pada tahun 1980. Menara tersebut memiliki ketinggian 236,7 m atau 777 ft apabila diukur dari bawah sampai puncaknya. Namsan tower berada pada ketinggian 479,7 m atau 1,574 diatas permukaan laut. Pada masa lalu disebut Namsan Tower dan Seoul Tower.

Sebagian besar pengunjung menggunakan Namsan cable car untuk menuju ke bukit tempat tower berada, kemudian berjalan menuju Tower. Tower ini terdiri dari beberapa toko souvenir dan restaurant pada lantai dasar. Dan untuk memasuki Tower pengunjung akan dikenakan fee. Di bagian atas terdapat 4 buah deck observasi, diantaranya revolving restaurant dan toko-toko souvenir yang berputar setiap 48 menit sekali. Biasanya orang mengunjungi tower pada saat cuaca sedang cerah sehingga bisa mengamati pemandangan seputar kota Seoul dengan seksama. Di sekeliling pagar tower ada ribuan jenis fasteners (kunci bekas) yang digantung di seputar pagarnya.


Jam operasi:
Observatory: 09:00 ~ 24:30 (ticket sales stop at 24:00), buka sepanjang tahun, Other facilities: 09:00 ~ 22:00 (ticket sales stop at 21:30), buka sepanjang tahun
Cable car: 10:00 ~ 22:30 buka sepanjang tahun

Directions: Subways: Myeong-dong- Seoul Line 4 (blue) Seoul Yeok (Seoul Station)- Seoul Line 1 (red), Seoul Line 4 (blue). Bus: Take 79-1 or 83-1 and get off at the Namsan Public Library stop. Untuk mencapai punjak bukit cukup berjalan selama 15 menit.
Thursday, December 3, 2009 0 komentar By: Rustanto

Subway, Transportasi Umum yang Penting di Korea




Salah satu keunggulan di bidang transportasi masa adalah Sistem Subway, sejarahnya singkatnya adalah sebagai berikut:

Seoul, yang merupakan ibukota Korea Selatan saat ini berpenduduk sekitar 10 Juta. Kepadatan Seoul yang demikian tinggi menuntut pemerintah Korsel untuk mengatasi segala macam persoalan penduduk termasuk masalah kemacetan. Komitmen untuk mengatasi kemacetan pada saat jam-jam sibuk nampaknya demikian tinggi, terbukti dengan telah dibangunnya berbagai jalur subway yang mendorong orang untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi terutama bagi para commuter. Lihatlah bagaimana pemerintah Korsel turut melibatkan dioprasikannya subway dengan melibatkan beberapa perusahaan seperti:

Seoul Metropolitan Subway Corporation (Seoul Subway) yang mengoperasikan jalur 1 sampai dengan 4, dibangun antara tahun 1971 sampai dengan tahun 1994.

Seoul Metropolitan Rapid Transit Corporation (SMRT) yang mengoperasikan jalur 5 sampai dengan 8, dibangun sekitar tahun 1990 dan tahun 2000.

Veolia yang mengoperasikan jalur 9, dan baru beroperasi pada tahun 2009.

Korail (Korea Railroad, formerly Korean National Railroad) mengiperasikan jalur 1 (kecuali dari Seoul station ke Cheongnyangni), jalur Ilsan (jalur 3 Utara dari Jichuk; sekarang dikenal sebagai jalur 3), Jalur Gwacheon dan Ansan (jalur 4 bagian Selatan dari Namtaeryeong;), Jalur Bundang dan Jalur Jungang.

Pada tahun 1990an, Seoul mencanangkan proyek yang cukup ambisius (mungkin untuk tingkat dunia) dengan program penambahan jalur 160 km atas jalur yang sudah ada. Proyek ini termasuk menambah kilometer di jalur 2, 3 and 4 (15 km) ditambah dengan jalur 5 totalnya sepanjang 52 km (termasuk cabang-cabang di bagian timur). Dalam map yang baru termasuk jalur Incheon yang langsung konek dengan Seoul subway melalui jalur 1.

Jaur 1 dibangun sekitar tahun 1971-1974 dan dibuka pada 15 Aug 1974, membelah CBDnya Korea langsung menghubungkan Korail Kyoungbu, Kyongin (68.5km) dan Kyongwon (31.2km). Semula jalur ini nampak di map berwarna merah akan tetapi sekarang berwarna biru tua, jalur ini bersamaan dengan cabang-cabang Korail dan dioperasikan secara bersama.

Pada 16 Dec 2005, dari Yongsan - Hoegi melalui Oksu dioperasikan terpisah dari jalur 1 dan diperluas pada rute baru bagian timur kea rah Dokseo.

Jalur 2 dibangun pada tahun 1978-1984 bersamaan dengan cabang-cabang yang ada di Seongsu - Sinseol-dong , Cabang Sindorim - Kkachisan dibangun pada tahun 1989-1993. Jembatan Dangsan ditutup untuk renovasi pada tahun 1996 and dan dibuka kembali pada 22 November 1999.

Jalur 3 dibangun tahun 1980-1993 dan menghubungkan bagian barat laut dari Seoul ke tengah kota dan Gangnam. Melalui jalur Korail Ilsan (right-hand running) dari Jichuk ke Daehwa.

Jalur 4 dibangun pada tahun 1980-1994 menghungkan Timur laut kea rah selatan melalui pusat kota. Dari Namtaeryeong yang bersambung dengan jalur Korail Gwacheon kea rah Ansan.

Jalur 5 dibangun pada tahun 1990-1996 dan menghubungkan dengan Gimpo International Airport dan Youido yang merupakan area bisnis.

Jalur 6 dibuka untuk bagian pertama pada 7 Aug 2000: Bonghwasan - Sangwolgok 4 km. Pada 15 Dec. 2000 sisanya sepanjang 27 km mulai beroperasi antara lain menghubungkan Itaewon - Yaksu. Secara tuntas proyeknya selesai pada 9 March 2001.

Jalur 7 dibangun padda tahun 1990-1996 (Jangam - Konkuk Univ.) dan selesai sepenuhnya pada 1 August 2000 (central section 17 km Konkuk University - Sinpung). Bagian barat tepatnya di Sinpung and Onsu mulai beroperasi pada 29 Feb 2000.

Jalur 8 dibangun pada tahun 1990-1999 dan utamanya melayani jalur bagian tenggara dari Seoul termasuk kota satelit Songnam. Jamsil dan Amsa dibuka mulai 2 July 1999.

Line 9 dibangun pada tahun 2002 utamnya untuk 25.5 km pertama. Sementara jalur antara Gaehwa and Sinnonhyeon dibuka pada 24 July 2009. Jalur 9 ini menawarkan servis express. Sekitar 80%-dimiliki oleh Veolia Transport Korea 20% Korea's ROTEM group, ini merupakan perusahaan suasta pertama yang mengoperasian subway.

Bundang Line (K2) – dioperasikan oleh Korail dari Seonneung ke Ori, yang kemudian diperluas ke daera Suseo ke Seolleung pada Sept. 2003. Stasiun Guryong dibangun pada Oct 2004, dan stasiun Jukjeon on 24 Dec 2007.

Nah sekarang kalo mau bepergian diwilayah Seoul ndak usah bingung dah….tinggal gunakan petunjuk sesuai di map,….dan enjoy Korea….

Sumber : http://www.urbanrail.net/as/seou/seoul.htm

Wednesday, December 2, 2009 0 komentar By: Rustanto

Ini dia Korean Food & Drink

A typical Korean table setting consist of rice, soup and essential side dish such as kimchi. Rice, soup, a spoon and chopstick are arranged from left to right, in that order, for each person. Stew and side dishes are placed in the center to be shared by all members

Kimchi

When most people think of Korean food, they think of kimchi. Fermented vegetables is basic side dish at every Korean meal. Early kimchi dishes were relatively mild, spiced with fermented anchovies, ginger, garlic, and green onions. Koreans still use these ingredients today, but the spice most closely associated with modern kimchi is red pepper powder. There are now more than 160 kimchi varieties differentiated by region and ingredients, most of them quite spicy.

Instead of asking "Have you had a meal?" Koreans usually ask "Have you eaten rice today?" Rice is the staple food for most Koreans and it appears at almost every meal. It can be cooked alone (the most common case), or with other grains, or with chestnuts and beans. Vegetables may also be mixed with the rice before serving.

Bi Bim Bap

Some rice mixed with vegetables, a fried egg, and some hot red pepper sauce. May or may not come with small pieces of beef.

Kim Bap

Like a sushi roll but no raw fish (though fish cake("Odeng") is often used. Some rice, eggs, ham, vegetables and who knows what else all rolled into some dried seaweed paper and sliced up. Very cheap. You can live off this stuff.

Soup

Korean soups are made from a variety of different meats, fishes, and vegetables, and are meant to be eaten with rice. Most will come with a bowl of rice or have the rice already in the soup when delivered to your table. Koreans especially love a bowl of hot soup during the cold winter. Names of soup dishes generally have a -guk or -tang suffix.

Gom-tang

(Stew Meat and Tripe Soup)
Preparing this soup requires two boilings. Beef brisket, beef entrails, bones, and tripe are boiled together, then the soup and meats are stored separately until required. All the ingredients are boiled together for a second time when served.


Maeun-tang

(Hot Spicy Fish Soup)
The cleaned fish is cut into several pieces and boiled with ground beef and green vegetables along with red pepper paste. Hot pepper sauce and vegetables are added to this mixture, then it is seasoned with pepper powder, garlic, soy sauce, and more pepper paste

Stew

Stews are called jjigae, jjim, or jeongol in Korean. Jjigae dishes are usually boiled at your table over a hot fire, while jjim dishes are usually steamed, braised, or simmered. Jeongol dishes are similar to jjigae dishes, but generally cooked over a lower fire

A spicy stew made from kimchi, meat is usually added, pork and sometimes tuna

Vegetable

Namul is equivalent to cooked or fresh vegetables in Western dining. Koreans make the most of young leaves, sprouts, roots, stems, fruits, and nuts. Cultivated or wild, these ingredients are readily turned into namul dishes. These vegetables are seasoned with salt, red pepper powder, garlic, ginger, sesame oil, sesame seed, vinegar, sliced green onions, or hot pepper paste (goch'ujang)

Noodle

Noodle lovers will feel right at home in Korea. The country has many noodle shops, selling products which are as good as any noodles in the world. Korean noodles are made from either buckwheat or regular wheat flour. The most prized are the thin, brownish ,buckwheat noodles which are served in soups based on beef, poultry, or anchovy stock.

NaengMyon

냉면; also spelled naeng-myeon, naengmyun, naeng-myun), literally "cold noodles," . Originally from North Korea, popular during the summer. It consists of varieties of thin, hand-made noodles (typically made from kudzu or buckwheat (memil naengmyeon flour) (though seaweed and green tea varieties are also available in packaged form), and is traditionally served in a large stainless bowl with a tangy iced broth, raw julienned vegetables, slices of Korean pear, and often a boiled egg and/or cold beef). Spicy mustard

and vinegar are often added before consumption. A tiny clear plastic package of mustard oil is often supplied with pre-packaged naengmyeon.

Meat

Traditionally, meat and poultry were very expensive and eaten only during special occasions. When they were eaten, nothing went to waste. Westerns may be surprised at how everything gets used when cows, pigs, or chickens are used for food. Almost every bit of the animal eventually gets broiled, fried, boiled, stewed, or otherwise used in some sort of recipe

Bulgogi

beef in a sauce that is amazingly neither bitter nor spicy. A pretty foreigner-friendly food

Sea Food

Korea is a peninsula, surrounded by water to the East, West, and South. So it should come as no surprise that Koreans eat a large amount of seafood, including fish, eel, crab, squid, whale, and many different types of shellfish.

Non Alcoholic Beverage

Insam cha- Korean ginseng tea

Saenggang cha (생강차) - Tea made from ginger root.

Sujeonggwa (수정과) - dried persimmon punch

Sikhye (식혜) - sweet rice beverage

Yujacha (유자차) - citron tea

Bori cha (보리차) - roasted barley tea

Oksusu cha (옥수수차) - roasted corn tea

Hyeonmi cha (현미차) - roasted brown rice tea

Sungnyung (숭늉) - beverage made from boiled scorched rice

Yulmucha (율무차) - Job's tears tea

Gyeolmyeongja cha (결명자차, 決明子茶) - made from roasted Senna obtusifolia seeds

Misu (미수, 米水) - several grains such as rice, barley, beans, glutinous rice, brown rice, Job's tears,

Alcoholic Beferage Soju

is a notorious rice liquor sold all over the place in Korea. It mainly comes in little green bottles, but is also known to show up in little juice boxes and big plastic bottles that look like mineral water. At about 20% (40 proof) alcohol its not very strong, but at 1000 won in a convenience store and 3000 won at a bar, its a very cheap drunk.

Patbingsu

is a very popular snack/dessert in South Korea, especially during the sweltering and humid summer season.This snack originally began as ice shavings and sweetened azuki beans (known as pat, It was sold by street vendors. These days it has become a very elaborate summer dessert, often topped with ice cream or frozen yogurt, sweetened condensed milk, fruit syrups, various fruits such as strawberries, kiwifruit, and bananas, small pieces of tteok (rice cake), chewy jelly bits, and cereal flakes.[3]

Tteok (pronounced [t͈ʌk]) (also spelled ddeock, duk, dduk, ddeog, or thuck) is a Korean sweet cake made with glutinous rice flour (also known as sweet rice or chapssal), by steaming. Normal rice flour can be used for some kinds of tteok. There are hundreds of different kinds of tteok eaten year round. In Korea it is customary to eat tteok guk (tteok soup) on New Year's Day and sweet tteok at weddings and on birthdays. It is often considered a celebratory food and can range from rather elaborate versions with nuts and fruits down to the plain-flavored tteok used in home cooking. Some common ingredients for many kinds of tteok are mung bean, red bean, and sweet red bean paste, Korean mugwort, jujube and other dried fruits, sesame seeds and oil, sugar, and pine nuts.

Table Manner

  1. At first, taste soup or kimchi juice, and then try rice or other dishes. Use spoon for rice and liquid foods, such as stews or soups; use chopsticks for other foods
  2. Do not make noises with spoon or chopsticks hitting the rice bowl or other food containers
  3. Do not hold the rice bowl or soup bowl in your hand during the meal
  4. Do not poke around the rice or side dishes with the spoon
  5. Do not pick out what you don't like or shake off seasonings
  6. Do not leave any trace of food on the spoon while eating
  7. When coughing or sneezing during a meal, face the other way from table and cover your mouth with your hand or napkin
  8. Do not use your hands to pick the foods
  9. Chew food with your closed mouth and do not make noises while chewing.
    Do not leave the table while eating
  10. Do not read a book or newspaper or watch TV while eating
  11. Do not reach across the table for distant food- ask a nearby person to pass it to you
(Thanks to Kurnia and my distinguish Professor Lee Sun Ja)

Korean Folk Village, Miniature Kehidupan Masa Lalu yang tetap Terpelihara








Korean Folk Village merupakan sebuah miniature rumah tinggal desain khas dan aslli korea lengkap dengan berbagai alat pertanian, penumbuk padi, kendaraan, alat-alat memasak begitu pula dengan pakaian asli budaya korea dijaman dahulu. Semua tetap terpelihara dengan baik, dan ini merupakan salah satu wujud pemerintah Korea untuk melindungi kebudayaan, arsitek kuno lengkap dengan berbagai tarian dan upacara penyambutan musim-musim tertentu, salah satunya musim panen.

Semuanya terletak di satu lokasi dengan berbagai tumbuhan khas korea diantaranya ginko dan tanaman-tanaman khas lainnya. Pemukiman (baca pedesaan) ini dibangun untuk menarik wisatawan dalam dan luar negeri betapa nenek moyang bangsa korea memiliki kebudayaan dan semangat yang patut untuk ditiru dan dibanggakan.

Diantara miniature dan contoh peninggalan budaya yang bisa dijumpai di Korean Folk Village diantaranya:

- Rumah tradisional (model rumah kuna pertama kali baik rumah yang umum ditempati jaman dulu, rumah petani, dari berbagai belahan korea dan beberapa pulau diantaranya dari Korea bagin Selatan, Tengah dan Utara, termasuk rumah ibadat, temple kantor pemerintahan dan rumah para tabib atau dukun;

- Koleksi kerajinan tangan tradisional dan alat-alat pertanian dan perlengkapan lain, termasuk juga obat-obatan tradisional dan alat rumah tangga (tungku, pemanas ruangan tradisional – ondol) dan lain sebagainya;

- Pertunjukan seni dan tari tarian sesuai dengan musim dan peristiwa – peristiwa alam seperti musik petani, tari topeng, Kossaum, festival bulan purnama (first full moon night festival), Permainan tradisional seperti Baduk ( semacam petak umpetnya korea), permainan kartu dan pertunjukan berjalan diatas tali yang cukup mendebarkan.

Lokasi Folkvillage tentu saja dilengkapi dengan sejumlah toilet yang modern dan bersih, resto dan rumah makan, toko sufenir dan berbagai museum yang menjadikan kunjungan anda terasa sebentar meski sudah seharian. Semua disajikan dalam bentuk asli dan menarik, nah tunggu apa lagi, jika anda sedang di Korea jangan lupakan objek yang satu ini. Silakan perhatikan tanda-tanda lokasi sejak anda memasuki Gyungbu Highway, Youngdong Highway, or Singal-Ansan Highway, atau ketika memasuki the Singal Five-Way Crossing by way of Gyungbu National Road, or Suwon-Yongin National Road, anda akan dengan mudah menjumpai rambu-rambu Korean Folk Villa. Anda juga bisa mengunjungi situs www.koreanfolk.co.kr/folk/english/index.htm

Korea Floritopia Konsep Kecintaan terhadap Lingkungan









Biasanya tiap musim summer, sekitar bulan April s.d. Mei ada hajatan rutin di bagian barat korea tepatnya di pulau Anmyeon, di Dareah di sekitar pantai Kkotji, Propinsi Chungcheongnam-do, Taean Gun. Tiap tahun floritopia memiliki tema-tema special, untuk tahun 2009 bertemakan Flower, Ocean & Dream. Total area sekitar 793.390 m2 yang terdiri dari Main Venue (Kkotji) sekitar 452.894 m2 dan Sub-Venue (Arboretum) 340.496 m2. Peserta dalam even ini berasal dari 121 organisasi Internasional dan local. Penyelenggara acara ini adalah Korea Floritopia Organizing Comittee.

Ada sekian banyak tampilan yang sangat menarik Korea Floritopia 2009 diantaranya :

Sea route Garden (Kebun di jalur laut) Kebun ini berbatasan langsung dengan West Coast dan memiliki 16 perahu yang terbuat dari bunga;

Wave Garden, kebun in seolah menyerupai ombak di lautan yang terbuat dari sejumlah besar bunga yang disusun seperti ombak;

Rose Garden yang terdiri dari 32 jenis bunga mawar;

Jorongbak Tunnel, merupakan kebun yang berbentuk terowongan terdiri dari berbagai macam labu yang bergelantungan sepanjang terowongan sepanjang 70 meter

Into the Animation story, beberapa seni pahat juga ditampilkan disini sesuai dengan latar belakang pahaan masing-masing misalnya cerita tentang peri.

Garden of Flowers and Butterflies, merupakan taman dengan desain mirip kupu-kupu.

Arboretum, merupakan taman yang terdiri dari 20 arboretum yang terbuat dari pinus Anmyeon dan rhododendron.

Belum lagi berbagai tampilan teknologi modern di bidang tanam-menanam seperti Floricultural industry pavilion yang merupakan sekumpulan species baru bunga dengan berbagai warna, ada 84 participants termasuk beberapa perusahaan dari Netherlands. Floricultural Technology pavilion, yang mengembangkan industri bunga dengan berbagai jenis (species)

Syukurlah untuk Korea Floritopia tahun 2009 ini saya berkesempatan menikmati berbagai jenis bunga dalam tatanan taman yang tak terbayangkan sebelumnya, oh, indahnya bunga tulip dengan berbagai warna,….nah bagaimana dengan anda? Semoga tahun depan adalah kesempatan anda mengunjunginya……..

Sunday, November 22, 2009 0 komentar By: Rustanto

Rice Cake (DeoK)




Korean traditional cakes have long been shared among neighbors and friends on many occasions of happiness and sorrow. The cake shape, content, and color vary from one region to another. When neighbors gather to share traditional cakes they extend their warmth and kindred spirit to others in the community. Korea people have always made rice cakes when they had tragic or happy moments in their lives. It was usually a considered good or delicious thing, and that is why rice cakes have been so closely related to all walks of life. So it is hard to understand Korean people's lives without understanding the symbolic meaning of rice cakes.

Friday, November 20, 2009 0 komentar By: Rustanto

Korea Field Research Study (KFRS) 2009







Day to day trip story

Day 1st: Trip to Hyundai Motors Company

Leaving from KDI Gate at 07.30 am, for the unforgettable moment needs more effort than other event. Since at that time was early in the morning, notably for fall season where the sun will rise at 08.15 am. The temperature was little bit chili around 13 degrees Celsius. I have a hope ness to get something worthy in my life at least for living in Korea.

Around 24 KOICA students attended in that event, we were in one bus. Since we have been involved with academic activity for a while we feel so happy making gather time. All face look so relax event most of us still withstand for worry for the dead line of thesis writing. But it’s okey we would forget it for the moment. For the first hours we talked each other, whilst bus brought us far from our campus. But suddenly we felt in sleeping, continuing our ‘broken sleep’ due to woke up too early not as used to.

“Okey we will arrive at the rest area, wake up please” said our guide awaken us up. We took almost fifteen minutes in the rest area for ‘natural calling’. From the rest area to the Hyundai company took about two hours. Our first destination is Hyundai Motors Company at Ulsan. Since Ulsan is the city that I have never visited before, it would interest for me. Oh, that lunch time for the workers (around 12.40) and that made us went to the presentation room for company presentation. Taking picture at all interesting place is mandatory, we did not want loose the moment. Hyundai Motor Company is the world’s fifth largest automaker in annual production and unit sold, and also includes the big Asian Four with Toyota Honda and Nissan). For the first fifteen minutes we enjoyed company presentation that described how company started with the first car production called Cortina in 1968 one year after the company establishment. In 1975 the first Korean car were released, named Pony. In my own opinion Pony is so cute and that’s the classic design and casual as well. The company export began around 1976 to Ecuador and Benelux countries. After 1980s Hyundai began to expand its export to US, and in 1996 in India Hyundai established the company branch named Hyundai Motors India Limited in Chennai. Nowadays Hyundai become world class brand and it begins producing hybrid electric vehicles named Avante. This product releases in 2009.

Taking picture is allowed only in the show room arena. Most of KDI students flashed their camera using the prototype cars background and Hyundai logo, included me. But time is so short, only around three minutes for taking picture season, and we moved to go around the car industries. It has five independent plants; over 34.000 employees in total produce an average 5.600 vehicles per day, wow! Fantastic! Ulsan is one of Plant main production facility that has area of 4,990,000 m2. It equipped with cutting edge facilities to protect the environment and rises up to its reputation as a forest plant with its 500.000 trees. That’s good idea for its employee health and for people surrounding it.

After busing around the plant industries we were back to the first floor of Hyundai showroom building for lunch. Wow the queue was long line and I got the tail of that line. And we had lunch in hurry; they only gave us twelve minutes, regardless we got first turn or last. In my case due to my position the lunch time is so tight, unlucky me.

Bus brought us after fulfill of suffering to the second object of trip; Hyundai Heavy Industry (HHI).


2nd Field Trip Object Hyundai Heavy Industry (HHI)

Imagine before get in the location of HHI is huge building and industrial complex, complete with extra big machines and employed thousand of workers, polluted area, noise and so many restricted areas. All imagines were swept after bus entered on the location. The place so quiet and no pollution I found. Of course, there are thousands of workers but most of them were inside at that time doing their job each. HHI established on March 23, 1972, located atJeonha-Dong, Dong-Gu, Ulsan, total pant area is 1,522 acres, total number of worker is 25,000

As usual before sight seeing on the field, there was short briefing to introduce about history and all general information needed by all visitors. As mentioned by speaker HHI has 7 (seven) main industries named

Ship building, on this plant area could produce kinds of ship such as LNG/LPG carriers, containerships, tankers Products carriers, Chemical Tankers, Bulk Carriers, Pure Car Carriers, Roll on/Roll off ships, Drill ships and special & Naval ships. The main division of such industries are contract/design, pre-treatment of steel plate, automatic cutting, fabrication block, erection/finishing touch, sea-trial / operation test, Naming ceremony and delivery division

1. Engine and Machinery
This plant industry conducts Low and Medium speed diesel engine, HiMSEN Engine, Propeller and Shaft. So far Ship building has delivered 1,400 vessels to 245 ship owners in 46 countries, recorded in 2008 total sales is 9,084.,9 billion won. The HHI is using world new standard engine for marine and stationary have specifications as follows:
- Hyundai’s Own Developed HiMSEN
- World’s largest propeller (107 Ton)
- 200 MW GMR Vasavi Diesel Power Plant, India
- Packaged Power station
- Industrial robot
- Submerged Cargo pumping system
- Main Propulsion steam turbine

2. Offshore and Engineering
HHI has handled over 160 turnkey EPIC projects to date for more than 30 oil and gas majors, including Total, Exxon Mobile, BP, Shell, and Chevron. In 2008, HHI moved to significantly expand our fabrication capabilities with the construction of H Dock. The main product of offshore & engineering plant is Floating Units: FPSOs, FPUs, TLPs, Semi-Submersible Units, Fixed Platforms: Topsides, Jackets & Piles, Jack-ups, Modules & Quarters, Pipelines & Sub sea Facilities: Sub sea Pipelines, Offshore Installations: Platforms, Pipelines. In 2008 achieved total sales around 3,095.1 billion KRW.

3. Electro Electric System;
HHI is currently in the middle of a major expansion project that will boost the photovoltaic cell manufacturing capacity up to 330 MW annually by 2010, the main product of electro electric system is Transformers, Gas Insulated Switchgear, Switchgear, Low- and Medium-Voltage Circuit Breakers, Rotating Machinery, Power Electronics and Control Systems, Solar Power Systems, and Wind Power Systems. In 2008 Electric system achieved sales level at 2,243.9 billion KRW

4. Construction Equipment
In 2008, HHI global sales and service network of roughly 500 dealers in 110 countries delivered over 32,700 pieces of equipment. The main products are excavators, wheel loaders, forklifts and skid loaders, total sales in 2008 is 1,768.9 billion KRW.

5. Industrial Plant and Engineering
The major solution of this plan is Power Plants: Combined-Cycle, Cogeneration, and Thermal Power Plants and Process Plants: Oil and Gas, Refinery, Tank Farm, GTL, and LNG Facilities, total sales in 2008 is 1,374.4 billion KRW.

Lesson Learned
HHI and Honda Motors Company (HMC), both are world class Industrial company, having hundreds thousands workers and generating hundreds billion dollar. Lessons that can be learned from two big companies for me, as follows:
  • Environmental commitment, the HHI and HMC have responsible for protecting environment and enriching society, since it founded. They make incredible effort to minimize environmental pollution by controlling air pollution and waste, water treatment system and also alternative energy. It concerns not only for employees but also for community surrounding area. This commitment can be easily found in the environmental strategy.
  • Educational commitment, either Research center or other school underneath HHI shows highly commitment in educational issues. We can count the number of school funded by HHI such as 2 kindergartens, Hyundai Middle School, Hyundai High School, Hyundai Cheongun Middle school, Hyundai Cheongun High School, Ulsan college and Ulsan University.
  • Social culture commitment, modern dormitory consists of 1,800 room, HHI cultural centers, 95% employee housing retention rate, donor campaign, all are evidence of Social commitment and culture.
  • Motivation and endless spirit are key success of Hyundai company, “weather one succeed or fail depend on ones’s thought and attitude, certainly, theoretical or scientific limitations can be overcome with a pioneering spirit and passionate determination, and the source of power is the mind. An Unshakable belief can inspire extraordinary efforts and positive thinking is the key to creating miracle” (Cung Ju-Yung)

3rd and 4th Objects of trip Gyeongju Cultural Heritage

Bulguksa Temple is Buddish temple in the North Gyongsang provinces. It built with a combination of stylish architecture, Buddhist spirit and natural surroundings, symbolizes Buddha's land on earth in the 10th year of King Gyeongdeok,751 A .D. by Kim Dae-seong, in memory of his parents. It was replaced as original condition in 1973. the UNESCO stipulated as Cultural Heritage on December 6, 1995. The interesting object at Bulguksa Temple is Cheong-un and Baek-un (Blue and White Cloud) Bridges. Thos are actually staircases to Jahamun Bridge, and lead to the main hall contains the Seokgamoni Buddha. The bridges, to the Buddhists have meaning not only a structure that crosses some hinder, but also a bridge to lead from the secular world to the land of Buddha. The hall personifies the "Land of Buddha," the Western Paradise, where good spirits go. Inside, the gilt bronze seated Amitabha is enshrined.

5th Object : Sejong City
The last object is Sejong City, this is an ambitious project of Korean Government to built green city in the middle of Seoul. It will both residential and office government as multifunctional administration. Using Sustainable concept of green city, Sejong has special features and characteristics for aiming global climate issues such as :
  • Creating Eco-friendly- Urban spaces;
  • CO2 Management during constructions;
  • Constructing More low energy consumption buildings
  • Development of High tech green transport systems
  • New and renewable energy up to 15 % of total energy;
  • Energy saving through energy efficient machines
  • Creating Eco Friendly green belts and wetlands
  • Joining International effort to reduce CO2 Emission
The Multifunctional Administration City (MAC) will be constructed into the best city dreamed of by every body. Such Project located at Yeongi-Gun and Gongju-Si, Chungcheongnam-Do, total main area is 72.91 km2, surrounding area is 223 km2. Population density is 68 pople/ha, situated 120 km from Seoul and 10 km from Daejeon and Cheongju; Wonsusan Mountain at the center of the city and the Mihocheon stream and Geumgang River meet.

Lesson Learned:
This project in my opinion will enhance the quality of citizens and establish best eco-friendly and will be placed in international competitiveness;
Economically it will cut down energy consumption, create new jobs and has significant contribution to the development of green industries;
Reducing CO2 is concern all countries regarding global climate changes
It will generate revenues by creating tourism and job creation as well.

Epilog
Finally, we got KDI main gate at 16.30 PM as prediction, and another assignment is waiting (but now it finished) we have to make report of two days long trip. Thank you KOICA and KDI, and all staff members, you gives us chance to learn more for every bit of such event.

References:
Green City Sejong Brochure;
Hyundai Motor Company Brochure;
Hyundai Heavy Industry Brochure;
As complement of this report I put some information from the following websites: